Penulis: Khoirul Faizin – ISBN:- – Tebal: 68 + viii hal

Kita hidup di zaman yang katanya serba cepat, serba canggih, dan serba terkoneksi. Tapi entah kenapa, makin banyak dari kita merasa hampa, cemas, dan kehilangan arah. Dunia bergerak makin kencang, tapi hati kita seperti ketinggalan.

Buku ini lahir dari kegelisahan yang mungkin juga kita semua rasakan: bahwa ada sesuatu yang tidak baik-baik saja dalam kehidupan kita hari ini. Di jalan raya, di ruang kelas, di media sosial, bahkan di dalam ruang ibadah — terasa ada kekosongan yang makin lebar. Nilai-nilai yang dulu dianggap penting, perlahan dianggap kuno. Tradisi hanya jadi hiasan, sopan santun tinggal basa-basi, dan perhatian tulus tergantikan oleh like dan emoji.

Saya percaya, setiap zaman punya tantangannya sendiri. Tapi saya juga percaya, kita masih bisa memilih untuk tidak ikut hanyut. Untuk tetap waras di tengah hiruk-pikuk. Untuk memelihara yang baik, meskipun itu dianggap kuno.

Buku ini bukan ingin menggurui siapa-siapa. Ia lebih seperti ajakan duduk bareng, mengobrol santai, tapi jujur. Kadang mungkin bikin senyum miris, kadang bikin merenung dalam diam.
Selamat membaca.
Semoga ada yang pelan-pelan berubah.